Ada banyak partai politik yang mengusung artis atau selebritas sebagai calon legislatif (caleg) di Pemilu 2024, entah itu pemain sinetron, presenter televisi, chef, musisi, model, atlet, selebgram, pendakwah, maupun pelawak.
Menurut peneiliti politik Syamsuddin Haris, fenomena caleg artis ini merupakan salah satu gejala kaderisasi partai yang buruk.
"Sulit dipungkiri, basis kompetisi dalam pemilu legislatif kita sejak 2009 adalah popularitas figur para caleg yang diajukan oleh parpol di satu pihak, dan kemampuan finansial di lain pihak. Sistem tersebut, apa boleh buat, lebih mengandalkan pada ketenaran belaka ketimbang kapabilitas para caleg, sehingga caleg artis memperoleh peluang besar untuk meraih dukungan dan terpilih," kata Syamsuddin dalam artikelnya Caleg Artis, So What (Mei 2013).
"Jika parpol bekerja melakukan pendidikan politik, kaderisasi, dan seleksi kepemimpinan secara berkala serta demokratis sebagai rutinitas keseharian selama 4-5 tahun sebelum pemilu, maka parpol sebenarnya tidak membutuhkan caleg artis. Juga, bila parpol tidak sekadar memburu persentase ambang batas parlemen sebagai prasyarat untuk meraih kekuasaan di lembaga legislatif," lanjutnya.
(Baca: DPR Kerja Cepat untuk IKN, Lamban untuk Pekerja Rumah Tangga)
Syamsudin juga menegaskan kinerja wakil rakyat tidak bisa semata-mata dinilai dari popularitas.
"Pengalaman sejak 2009 memperlihatkan tidak semua legislator artis bisa bekerja dan berkinerja optimal sebagai wakil rakyat. Mereka secara umum sama saja dengan sebagian besar anggota DPR non-artis yang juga kinerjanya tenggelam di balik hiruk-pikuk politik dan demokrasi kita," kata Syamsuddin.
"Namun demikian, beberapa di antaranya, sebut saja sekadar contoh, Nurul Arifin dan Rieke Diah Pitaloka, harus diakui memiliki kinerja yang baik, bahkan di atas rata-rata kinerja anggota DPR yang non-artis. Akan tetapi perlu segera dicatat pula, Nurul dan Rieke sebenarnya telah tampak perform sebelum mereka menjadi anggota parlemen," lanjutnya.
Adapun menurut data yang dihimpun CNN Indonesia, Partai Amanat Nasional (PAN) merupakan partai yang paling banyak mengusung caleg artis/selebritas untuk pemilu tahun depan.
Berikut rincian nama artis/selebritas yang terdaftar di bursa bakal caleg Pemilu 2024:
Partai Amanat Nasional (PAN)
- Adelia Wilhelmina
- Astrid Kuya
- Bebizie
- Desy Ratnasari
- Eko Patrio
- Eksanti
- Ely Sugigi
- Haji Faisal
- Lula Kamal
- Opie Kumis
- Primus Yustisio
- Selvi Kitty
- Pasha Ungu
- Tom Liwafa
- Uya Kuya
- Verrel Bramasta
- Virnie Syafitri Ismail
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
- Andre Hehanusa
- Denny Cagur
- Harvey Malaihollo
- Junico Siahaan
- Krisdayanti
- Lucky Perdana
- Marcell Siahaan
- Once Mekel
- Rano Karno
- Rieke Diah Pitaloka
- Roni Sianturi
- Sari Yok Koeswoyo
- Tamara Geraldine
- Taufik Hidayat Udjo
Partai Persatuan Indonesia (Perindo)
- Aiman Witjaksono
- Aldi Taher
- Arnold Poernomo
- Dian Mirza
- Kalina Ocktaranny
- Prabu Revolusi
- Ratu Nabila
- Venna Melinda
- Vicky Prasetyo
- Yusuf Mansur
- Zee Zee Shahab
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
- Ade Jona Prasetyo
- Ahmad Dhani
- Ari Sihasale
- Derry Drajat
- Didi Mahardika
- Jamal Mirdad
- Melly Goeslaw
- Moreno Suprapto
- Rachel Maryam
- Taufik Hidayat
Partai Nasional Demokrat (Nasdem)
- Ali Syakieb
- Annisa Bahar
- Choky Sitohang
- Diana Sastra
- Didi Riyadi
- Nafa Urbach
- Ramzi
- Reza Artamevia
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
- Arzeti Bilbina
- Camella Panduwinata Lubis
- Norman Kamaru
- Tommy Kurniawan
- Zora Vidyanata
Partai Demokrat
- Dede Yusuf
- Dina Lorenza
- Emilia Contessa
- Ingrid Kansil
Partai Golongan Karya (Golkar)
- Charles Bonar Sirait
- Nurul Arifin
- Tetty Kadi
Partasi Solidaritas Indonesia (PSI)
- Badai Kerispatih
- Giring Ganesha
- Ronny Immanuel/Mongol
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
- Narji Cagur
(Baca: Puan Maharani Anggota DPR RI Perempuan dengan Suara Terbanyak pada Pemilu Legislatif 2019)