Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), volume penjualan wholesale mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di pasar domestik pada Januari 2023 mencapai 298 unit.
Angka itu turun sekitar 87% (month-on-month/mom) dibanding Desember 2022, yang penjualannya sempat mencapai 2.404 unit dan menjadi rekor tertinggi sepanjang tahun lalu.
Kendati demikian, pencapaian Januari 2023 masih lebih tinggi sekitar 727% (year-on-year/yoy) dibanding Januari 2022, mengindikasikan trennya secara umum masih sangat baik.
Mobil listrik terlaris awal tahun ini adalah Hyundai Ioniq 5 Signature Extended, diikuti Hyundai Ioniq 5 Prime Extended dan Wuling Air EV Long Range.
Berikut rincian volume penjualan wholesale mobil listrik BEV di Indonesia pada Januari 2023:
- Hyundai Ioniq 5 Signature Extended: 194 unit
- Hyundai Ioniq 5 Prime Extended: 36 unit
- Wuling Air EV Long Range: 35 unit
- Lexus UX 300e: 18 unit
- Toyota BZ4X: 7 unit
- Nissan Leaf: 4 unit
- Hyundai Ioniq 5 Prime Reguler: 3 unit
- Hyundai Ioniq 5 Signature Reguler: 1 unit
Penjualan mobil listrik berpotensi menguat lagi di bulan-bulan mendatang. Pasalnya, pemerintah sudah menerbitkan aturan terkait insentif pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
"Insentif itu dimaksudkan dalam rangka mempercepat industri KBLBB di Tanah Air. Adapun percepatan ini dalam rangka mendorong efisiensi dan ketahanan energi, serta terwujudnya kualitas udara bersih dan ramah lingkungan," kata Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/3/2023).
Namun, insentif pembelian mobil listrik bukan berupa subsidi uang, melainkan penyesuaian pajak. Insentif akan diberikan untuk 35.900 unit mobil listrik dan berlaku efektif mulai 20 Maret 2023.
(Baca: Penjualan Mobil Listrik Baterai Tumbuh Pesat, Salip Mobil Hybrid)