Kalimantan Utara (Kaltara) merupakan daerah dengan indeks daya saing tertinggi di bidang kelestarian lingkungan.
Hal ini tercatat dalam Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB) yang dirilis Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) bersama Terra Komunika, dan Kinara Indonesia.
"Indeks ini bertujuan mengukur capaian keberhasilan daerah dalam penguatan daya saing secara berkelanjutan. Indeks ini hasil kontribusi sejumlah dokumen serta temuan dari berbagai instansi yang dikompositkan," kata tim penyusun IDSDB di situs resminya, dikutip Selasa (21/2/2023).
Terdapat empat pilar besar yang menjadi tolok ukur dalam IDSDB, yakni pilar lingkungan lestari, ekonomi berkelanjutan, inklusi sosial, dan tata kelola berkelanjutan.
Khusus untuk pilar lingkungan lestari, IDSDB diukur menggunakan variabel-variabel berikut:
- Kualitas Lingkungan Hidup: Persentase desa yang mengalami longsor dan banjir, serta jumlah kejadian kebakaran.
- Pengelolaan SDA dan Lingkungan: Persentase desa yang melakukan normalisasi sungai, kanal, waduk, serta persentase desa yang memiliki bank sampah dan sanitasi layak.
- Resiliensi Lingkungan: Rasio anggaran mitigasi bencana terhadap total belanja APBD.
Hasil pengukuran kemudian dirumuskan ke dalam skor berskala 0-100, dengan kategorisasi berikut:
- Skor 0 sampai 30: Daya saing rendah
- Skor 30,01 sampai 60: Daya saing sedang
- Skor 60,01 sampai 80: Daya saing tinggi
- Skor 80,01 sampai 100: Daya saing sangat tinggi
Pada 2022 Kaltara meraih skor 62,89 dalam pilar lingkungan lestari. Skor ini masuk ke golongan daya saing tinggi, sekaligus menjadi skor terbaik di antara 29 provinsi yang diriset.
Kepulauan Riau menempati peringkat kedua dengan skor IDSDB pilar lingkungan lestari 61,26. Selanjutnya ada Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah dengan skor masing-masing 60,99 dan 59,97.
"Program ini diharapkan memberi alat metodis bagi pemerintah dalam menilai keberlanjutan daya saing daerah, sekaligus menjadi arena saling belajar atas praktik-praktik inovatif maupun tantangan daerah lain," kata tim penyusun IDSDB.
"Lebih dari itu, indeks diharapkan menjadi pedoman bagi daerah dalam penyusunan kebijakan daerah, terutama dalam proses penyusunan dokumen perencanaan daerah (RKPD) dan portofolio investasi daerah," lanjutnya.
Untuk keterangan lebih lanjut, laporan lengkap Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB) dapat diakses di tautan ini.
(Baca: 10 Perusahaan Perkebunan RI dengan Indeks Keberlanjutan Terbaik)