Amerika Catatkan Kasus Omicron Terbanyak di Dunia dengan 2,18 Juta Kasus

Virus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di dunia semakin menyebar dan telah mencapai 3,76 juta kasus pada Senin, 06 Februari 2023. Amerika mencatatkan jumlah kasus Omicron tertinggi di dengan pertumbuhan mingguan mencapai 0,96 persen. Di negara ini, GISAID mencatat jumlah kasus Omicron sebanyak 2,18 juta jiwa, bertambah dibandingkan pekan sebelumnya yang dilaporkan hanya 2,16 juta jiwa.

(Baca: Kematian karena Covid-19 di Afrika Seminggu Lima Jiwa, Tertinggi di Zambia)

Menyusul Inggris dengan pertumbuhan jumlah kasus Omicron secara mingguan mencapai 0,27 persen. Sedangkan untuk data harian angka jumlah kasus Omicron di negara ini naik 0,03 persen dibanding hari sebelumnya yang tercatat 1,39 juta jiwa.

Selanjutnya, jumlah kasus Omicron di Belanda naik 1,69 persen menjadi 67.979 kasus dibandingkan pekan sebelumnya, jumlah kasus Omicron di Irlandia naik 1,02 persen menjadi 53.315 kasus dibandingkan pekan sebelumnya dan jumlah kasus Omicron di Indonesia naik 0,99 persen menjadi 34.041 kasus dibandingkan pekan sebelumnya

(Baca: Kematian karena Covid-19 di Afrika Seminggu Lima Jiwa, Tertinggi di Zambia)

Sementara untuk jumlah kasus Omicron di Indonesia, hingga data hari ini tercatat ada 34.041 kasus atau naik 0,01 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sejak pertama kali termonitor, Omicron di Indonesia terus bergerak naik.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau semua pihak untuk tetap waspada menghadapi lonjakan kasus Omicron di seluruh dunia tersebut. Masyarakat diimbau untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.