Pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya usai, serta perang Rusia-Ukraina yang menimbulkan guncangan ekonomi di banyak negara, membuat ketidakpastian global meningkat pada kuartal akhir 2022.
Hal ini tercermin dalam World Uncertainty Index (WUI), ukuran ketidakpastian situasi global yang disusun tim peneliti dari International Monetary Fund (IMF) dan Stanford University.
Tim peneliti WUI menyusun indeks ini dengan menghitung persentase kemunculan kata "uncertainty" dalam laporan Economist Intelligence Unit (EIU) terkait kondisi perekonomian di 143 negara.
Persentase kata tersebut kemudian diubah (rescale) menjadi poin WUI dengan dikalikan bilangan 1.000.000. Semakin besar poin WUI, maka ketidakpastian global diasumsikan semakin tinggi.
Dalam lima tahun terakhir indeks ketidakpastian global memuncak pada kuartal I 2020, bersamaan dengan munculnya pandemi Covid-19.
Setelahnya indeks WUI sempat menurun sampai kuartal I 2021, namun trennya naik lagi sampai kuartal IV 2022 seperti terlihat pada grafik.
"Ini (2022) adalah tahun yang bergejolak. Prospek pertumbuhan ekonomi global yang awalnya baik mendadak berubah jadi penuh kekhawatiran setelah invasi Rusia ke Ukraina. Pertumbuhan inflasi yang cepat dan terus-menerus, terutama kenaikan harga makanan dan energi, membebani pertumbuhan ekonomi," kata tim komunikasi IMF Andrew Stanley di situs resminya, Selasa (27/12/2022).
Presiden Jokowi juga menyatakan ketidakpastian ini dirasakan oleh semua negara anggota G20, termasuk Indonesia.
"Dari pertemuan G20 kemarin, saya bertemu semua kepala negara G20, saya menyimpulkan semuanya pusing. Memang situasi global ini tidak pasti, ruwet, complicated, sulit dihitung, sulit diprediksi," kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di JCC Senayan, Jakarta, dilansir CNN Indonesia, Rabu (30/11/2022).
"Misalnya satu saja, harga minyak. Siapa yang bisa menentukan? Saya tanya produsen minyak yang gede-gede mereka enggak bisa memprediksi. Saya setuju kita optimistis di 2023, tapi tetap hati-hati dan waspada," pesan Jokowi.
(Baca: Tiga Lembaga Internasional Prediksi Ekonomi RI Turun pada 2023)