8 Negara Ini Alami Kontraksi Ekonomi pada Kuartal II-2022

Ekonomi & Makro
1
Viva Budy Kusnandar 25/10/2022 15:20 WIB
8 Negara dengan Pertumbuhan Ekonomi Negatif pada Kuartal II-2022
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Invasi Rusia ke Ukraina memicu kenaikan harga komoditas energi dan pangan internasional, yang kemudian berdampak pula pada melambatnya perekonomian di banyak negara.

Berdasarkan data Trading Economics, pada kuartal II-2022 ada 8 negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi negatif.

Kontraksi terdalam dialami Makau yang ekonominya minus 39,8% pada kuartal II-2022 (year-on-year/yoy). Angka tersebut lebih buruk dibanding kuartal sebelumnya yang hanya terkontraksi 8,9% (yoy).

Negara dengan kontraksi ekonomi terdalam berikutnya adalah Ukraina, yaitu 37,2% (yoy) pada kuartal II-2022, lebih dalam dibanding kuartal sebelumnya yang terkontraksi 15,1% (yoy).

Kemudian Sri Lanka memiliki pertumbuhan ekonomi minus 8,4% (yoy) pada kuartal II-2022, lebih dalam dibanding kuartal sebelumnya yang terkontraksi 1,6% (yoy).

Brunei Darussalam juga mengalami kontraksi 4,4% (yoy) pada kuartal II-2022, lebih dalam dibanding kuartal sebelumnya yang terkontraksi 4,2% (yoy).

Sementara Rusia mengalami kontraksi ekonomi sebesar 4,1% (yoy) pada kuartal kedua tahun ini, padahal di kuartal sebelumnya masih mencatat pertumbuhan positif 3,5% (yoy).

Berikutnya Paraguay mengalami kontraksi ekonomi 3,4% (yoy), Hong Kong 1,3% (yoy), dan Moldova 0,9% (yoy) pada periode sama.

(Baca: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44% pada Kuartal II 2022)

 

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua