Permintaan timah global yang meningkat telah memicu tumbuhnya ekspor timah Indonesia sepanjang tahun ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor Indonesia tumbuh 11,11% menjadi 42,57 ribu ton sepanjang periode Januari-Juli 2022 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (cumulative to cumulative/c-to-c).
Senada, nilai ekspornya juga melonjak 45,85% menjadi US$1,59 miliar atau setara Rp23,8 triliun (dengan kurs Rp15.000 per dolar AS) sepanjang periode Januari-Juli 2022 (c-to-c).
Tiongkok adalah negara tujuan utama timah nasional dengan volume mencapai 13,01 ribu ton dalam 7 bulan pertama tahun ini. Volume tersebut melonjak 1.634,18% dari 7 bulan pertama tahun lalu.
(Baca: Produksi Timah Indonesia Turun 37,2% pada 2021)
Adapun nilainya juga melonjak 2.511% menjadi US$521,96 juta sepanjang periode Januari-Juli 2022 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Negara tujuan utama ekspor timah berikutnya adalah Singapura dengan volume mencapai 7,06 ribu ton senilai US$248,91 juta dalam 7 bulan pertama tahun ini. Diikuti India dengan volume impor timah ke negeri ini seberat 4,92 ribu ton dengan nilai US$174,88 juta.
(Baca: Singapura, Negara Tujuan Utama Ekspor Timah RI)