Ini Kondisi Kemiskinan dan Pengangguran RI Lima Tahun Terakhir

Demografi
1
Viva Budy Kusnandar 19/08/2022 17:00 WIB
Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran Indonesia (Kuartal I 2017-Kuartal I 2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023, pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan turun ke kisaran 7,5%-8,5% pada tahun depan. Angka tersebut lebih rendah dari sasaran 2022 yang sebesar 8,5%-9,0%.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama periode kuartal I 2017-kuartal I 2022 angka kemiskinan menunjukkan tren turun seperti terlihat pada grafik, meski sempat meningkat pada 2020 akibat pandemi Covid-19.

Adapun pada Maret 2022 terdapat 26,16 juta jiwa atau 9,54% penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Dalam RAPBN 2023, pemerintah juga menargetkan tingkat pengangguran turun ke kisaran 5,3%-6,0% pada tahun depan. Angka ini juga lebih rendah dari sasaran 2022 yang di kisaran 5,5%-6,3%.

Sebelumnya, angka pengangguran sempat melonjak tajam hingga ke level 7,07% pada September 2020 dampak diberlakukannya pembatasan kegiatan sosial terkait pandemi.

Adapun pada Februari 2022 jumlah penduduk yang menganggur sudah menurun menjadi 8,4 juta orang atau 5,83% dari total angkatan kerja.

Secara keseluruhan, berikut rincian Sasaran Pembangunan Nasional dalam RAPBN 2023:

  • Pengangguran Terbuka (TPT): 5,3%-6,0%
  • Kemiskinan: 7,5%-8,0%
  • Rasio Gini: 0,375-0,378
  • Indeks Pembangunan Manusia: 73,31-73,49
  • Nilai Tukar Petani (NTP): 105-107
  • Nilai Tukar Nelayan (NTN): 107-108

(Baca: Wilayah Timur Kedalaman Kemiskinannya Tertinggi di Indonesia pada 2022)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua