Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin Indonesia sebanyak 26,16 juta jiwa atau 9,54% dari total penduduk pada Maret 2022. Provinsi di timur Indonesia merupakan wilayah yang mempunyai kedalaman kemiskinan terbesar.
Jika dibandingkan dengan posisi Maret 2021, jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan berkurang 1,38 juta jiwa. Demikian pula angka kemiskinan nasional juga turun 60 basis points (bps).
Namun, masalah kemiskinan bukan hanya melihat berapa jumlah dan persentase penduduk miskin semata. Ada dimensi lain yang harus diperhatikan salah satunya adalah tingkat kedalaman kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan (P1) adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.
Garis kemiskinan adalah nilai rupiah pengeluaran minimum yang diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya selama sebulan, baik kebutuhan makanan maupun non-makanan.
Indeks kedalaman kemiskinan Indonesia berada di level 1,586 pada Maret 2022. Angka tersebut turun 0,08 poin dibanding posisi September 2021 dan juga turun 0,128 dibanding Maret 2021. Artinya, rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan semakin mengecil.
Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Gorontalo merupakan provinsi dengan indeks kedalaman kemiskinan terbesar. Ini terlihat dari warna wilayah provinsi tersebut yang terlihat lebih gelap dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Dengan demikian kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin di wilayah tersebut untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya paling lebar dibandingkan dengan provinsi lainnya. Masih lebarnya indeks kedalaman kemiskinan ini membuat anggaran untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah ini juga menjadi lebih mahal dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Indeks kedalaman kemiskinan di Papua pada Maret 2022 sebesar 6,164. Artinya, kesenjangan rata-rata pengeluaran masing-masing penduduk miskin di provinsi paling timur Indonesia ini masih sangat lebar. Secara lebih rinci, indeks kedalaman kemiskinan di daerah perkotaan sebesar 0,526. Sementara, indeks kedalaman kemiskinan di daerah perdesaan sebesar 8,474. Dengan demikian, kesenjangan pengeluaran penduduk miskin Papua dari garis kemiskinan di perdesaan lebih lebar dari dibandingkan dengan di perkotaan.
Sementara Kepulauan Bangka Belitung, Bali, Kalimantan Selatan, serta DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan indeks kedalaman kemiskinan terendah. Warna wilayah provinsi tersebut terlihat paling terang dibandingkan dengan wilayah lainnya.
(Baca: Angka Kemiskinan Indonesia Maret 2022 Terendah Semenjak Pandemi)