Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada pergeseran sarana transportasi yang rutin digunakan siswa/mahasiswa ke sekolah dalam hampir satu dekade terakhir.
Pada tahun 2012, sebagian besar (47,68%) siswa/mahasiswa pergi ke sekolah tanpa kendaraan. Pada 2021, lebih dari separuh siswa/mahasiswa (58,02%) pergi ke sekolah justru menggunakan kendaraan pribadi.
Sementara itu, kendaraan umum adalah sarana transportasi yang paling jarang digunakan oleh siswa/mahasiswa. Persentasenya pun terus mengalami penurunan dari tahun 2012 hingga 2021.
Pada 2021, dari 100 siswa/mahasiswa, hanya sekitar 7 siswa/mahasiswa (7,38%) yang pergi ke sekolah menggunakan kendaraan umum. Angka tersebut turun hampir setengah dari data tahun 2018 yang sebesar 13,71%.
BPS juga mencatat, pola penggunaan transportasi oleh siswa/mahasiswa ke sekolah berbeda jika dilihat berdasarkan status ekonomi. Data BPS menunjukkan bahwa semakin tinggi kelompok pengeluaran, semakin besar persentase siswa/mahasiswa yang ke sekolah menggunakan kendaraan pribadi.
Namun sebaliknya, semakin rendah kelompok pengeluaran, semakin besar persentase siswa/mahasiswa yang ke sekolah tanpa kendaraan atau berjalan kaki.
(Baca Juga: Survei: Pendidikan SMK Lebih Banyak Diminati Ketimbang SMA)