Layanan medis online alias telemedicine semakin diminati semenjak pandemi Covid-19. Ini lantaran banyak pasien yang tidak memungkinkan berobat secara langsung ke rumah sakit di tengah situasi pandemi.
Alhasil, sejumlah layanan telemedicine semakin berkembang di Tanah Air dengan beragam fiturnya. Tak hanya itu, sejumlah fasilitas kesehatan milik pemerintah pun telah beralih ke media online semenjak pandemi Covid-19.
Menurut hasil survei Katadata Insight Center (KIC), Halodoc merupakan layanan telemedicine yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Persentasenya sebanyak 46,5%.
Layanan Telemedicine yang disediakan oleh rumah sakit atau klinik menempati urutan kedua terbanyak digunakan oleh masyarakat Indonesia yakni sebanyak 41,8%. Kemudian, sebanyak 35,7% responden menggunakan layanan telemedicine Alodokter.
Lalu, sebanyak 20,3% responden melakukan konsultasi online langsung dengan dokter. Ada pula sebanyak 15,5% responden yang menggunakan layanan Telemedicine KlikDokter dan sebanyak 10,2% responden mengakses situs Kementerian Kesehatan yakni isoman.kemkes.go.id.
Sementara itu, sebanyak 5,4% responden mengatakan menggunakan layanan telemedicine Good Doctor, diikuti oleh LinkSehat (4,4%), dan Lekasehat (2%). Hanya 1,1% responden yang mengatakan menggunakan layanan Telemedicine atau fasilitas kesehatan lainnya.
Survei ini dilakukan terhadap 2.108 responden berusia 16 tahun ke atas di seluruh Indonesia. Survei yang dilakukan pada 28 Februari-7 Maret 2022 ini menggunakan metode survei online dengan margin of error ± 2,3%.
Laporan lengkap surveinya dapat diunduh di tautan ini.
(Baca: Survei: Halodoc Jadi Aplikasi Kesehatan Paling Sering Digunakan Ibu di Indonesia)