Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Dairi, pada 2023 mencapai Rp11,65 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,04% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp10,72 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 0,94%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 322,12 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp35.880 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 338.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp5,16 triliun. PDRB ini tumbuh 4,69%.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 5,96% menjadi Rp2,07 triliun, sektor konstruksi diurutan ketiga dengan PDRB Rp1,51 triliun (5,05%).
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah transportasi dan pergudangan dengan PDRB Rp511,23 miliar.
Distribusi PDRB di Kabupaten Dairi pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Dairi ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 45,14%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan sektor transportasi dan pergudangan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Jasa Lainnya.