Depok menjadi kota paling intoleran di Indonesia berdasarkan hasil riset Setara Institute pada tahun 2021.
Riset ini menerapkan sistem skor dengan rentang skala 1-7. Semakin tinggi skornya, kondisi toleransi dianggap semakin baik.
Adapun Depok mendapat skor 3,577 dari 7. Skor ini merupakan yang terendah dari 94 kota di seluruh Indonesia yang diteliti.
Setara Institute menggunakan empat variabel dengan delapan indikator untuk mengukur tingkat toleransi, di antaranya:
- Regulasi Pemerintah Kota: Rencana pembangunan dalam bentuk RPJMD dan produk hukum pendukung lainnya, serta kebijakan diskriminatif.
- Tindakan Pemerintah: Pernyataan pejabat kunci tentang peristiwa intoleransi dan tindakan nyata terkait peristiwa.
- Regulasi Sosial: Peristiwa intoleransi dan dinamika masyarakat sipil terkait peristiwa intoleransi.
- Demografi Agama: Heterogenitas keagamaan penduduk dan inklusi sosial keagamaan.
Mengutip CNN Indonesia, Kamis (31/3), Direktur Eksekutif Setara Institute Ismail Hasani menjelaskan permasalahan utama yang menjadikan Depok kota paling intoleran adalah produk hukum yang diskriminatif. Selain itu, Wali Kota Depok dinilai tidak mempromosikan toleransi.
Kondisi intoleransi di Depok dinilai dipengaruhi oleh proses segregasi atau pemisahan kelompok yang terjadi selama 20 tahun terakhir.
Salah satu segregasi yang terjadi di Depok ialah pengaturan ruang publik berbasis agama, seperti pembangunan kawasan perumahan yang dikhususkan untuk agama tertentu.
Berikut daftar 10 kota kota dengan indeks toleransi terendah di Indonesia menurut riset Setara Institute:
- Depok: 3,577
- Banda Aceh: 4,043
- Cilegon: 4,087
- Pariaman: 4,233
- Langsa: 4,363
- Sabang: 4,373
- Padang Panjang: 4,440
- Padang: 4,460
- Pekanbaru: 4,497
- Makassar: 4,517
(Baca Juga: Angka Kemiskinan Kota Depok Terendah se-Jawa Barat pada Maret 2022)