Pemerintah Amerika Serikat (AS) secara resmi menyatakan militer Rusia sebagai penjahat perang.
"Hari ini kami mengumumkan bahwa, berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, pemerintah AS menilai bahwa anggota militer Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina," tegas Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di situs resmi pemerintah AS, Rabu (23/3).
Blinken menyebut pernyataan ini didasarkan pada sejumlah laporan kredibel yang menunjukkan militer Rusia telah melakukan banyak serangan brutal, yang dengan sengaja menargetkan warga sipil.
"Pasukan Rusia telah menghancurkan gedung apartemen, sekolah, rumah sakit, infrastruktur penting, kendaraan sipil, pusat perbelanjaan, dan ambulans, menyebabkan ribuan warga sipil tak berdosa terbunuh atau terluka," ujar Blinken.
"Setiap hari pasukan Rusia melanjutkan serangan brutal mereka, jumlah warga sipil tak berdosa yang terbunuh dan terluka meningkat, termasuk perempuan dan anak-anak," lanjutnya.
Korban Sipil di Ukraina Capai 2.571 Orang
Menurut data Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) korban sipil di Ukraina akibat invasi Rusia sudah mencapai 2.571 orang per tanggal 22 Maret 2022 waktu setempat.
Dari jumlah tersebut, ada 977 korban meninggal dengan rincian 183 korban jiwa laki-laki dewasa, 144 perempuan dewasa, 27 anak laki-laki, dan 12 anak perempuan.
Ada pula 42 korban jiwa dari kelompok anak-anak dan 556 orang dewasa yang belum teridentifikasi jenis kelaminnya.
Kemudian OHCHR mencatat ada 1.594 korban luka-luka yang terdiri dari laki-laki dewasa 174 orang, perempuan dewasa 136 orang, anak laki-laki 20 orang, dan anak perempuan 24 orang.
Ada juga 64 korban luka dari kelompok anak-anak dan 1.176 orang dewasa yang belum teridentifikasi jenis kelaminnya.
OHCHR meyakini jumlah korban sebenarnya lebih tinggi dari yang tercatat. Hingga saat ini proses pengumpulan data korban masih banyak mengalami keterlambatan dan terkendala akibat situasi perang.
(Baca Juga: Selain Gandum dan Serelia, Rusia Juga Pemasok Pupuk Terbesar di Dunia)