Harga minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) yang terus mengalami kenaikan seiring meningkatnya permintaan global, membawa berkah bagi sebagian emiten perkebunan sawit.
Harga saham PT Gozco Plantations Tbk pada perdagangan Rabu, 23 Februari 2022, ditutup di level Rp171 per saham.
Saham dengan kode perdagangan GZCO tersebut melonjak tiga kali lipat atau 242% dalam setahun terakhir (year on year/YoY). Kenaikan ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan 9 saham emiten perkebunan sawit lainnya.
Saham emiten sawit yang mencatat kenaikan terbesar berikutnya adalah PT Jaya Agria Wattie Tbk (JAWA), naik 182,35% (YoY) menjadi Rp240 per saham.
Diikuti saham PT Provident Agro Tbk (PALM) yang juga naik 119,39% (YOY) ke posisi Rp675 per saham, dan PT SMART Tbk (SMAR) naik 27,73% (YoY) menjadi Rp4.470 per saham.
Ada pula saham PT Sampoerna Agro (SGRO) yang mencatakan kenaikan 20% (YoY) menjadi Rp2.160 per saham, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) naik 11,14% (YoY) menjadi Rp490 per saham, dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DNSG) naik 10,75% (YoY) menjadi Rp645 per saham.
Kenaikan harga saham emiten perkebunan sawit yang disebutkan di atas sudah melampaui kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya naik 10,7% (YoY) ke 6.920,06.
Emiten perkebunan sawit lainnya yang mengalami kenaikan adalah PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), harganya naik 9,09% (YoY) menjadi Rp1.075 per saham.
Kemudian PT PP London Sumatra Plantations (LSIP) naik 7,09% (YoY) menjadi Rp1.430 per saham, serta saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 4,02% (YoY) menjadi Rp11.475 per saham.
Sebagai bahan dasar produksi, kenaikan harga minyak sawit berdampak pula pada terkereknya harga minyak goreng.
Di beberapa daerah, harga minyak goreng kini berada di atas Rp20 ribu per liter. Dalam beberapa pekan terakhir, minyak goreng bahkan langka di pasaran.
(Baca Juga: Nilai Ekspor CPO Tembus US$ 35 Miliar pada 2021)