Meta Platform Inc (FB) melaporkan laba bersih pada kuartal IV 2021 senilai US$ 10,29 miliar (Rp 147 triliun dengan kurs Rp 14.300 per US$). Nilai tersebut turun 8,33% dibanding kurtal yang sama di 2020 yang sebesar US$ 11,21 miliar.
Kinerja keuangan yang mengecewakan tersebut membuat harga saham perusahaan teknologi yang didirikan oleh Mark Zuckerberg anjlok 23,39% menjadi US$ 237,76 pada perdagangan Kamis, 3 Februari 2022 dibandingkan dengan penutupan sehari sebelumnya. Saham FB bahkan mencatat rekor terendahnya sejak 31 Juli 2020 seperti terlihat pada grafik.
Jika dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2021, harga saham Meta (dahulu bernama Facebook) telah merosot 29,31% (year to date/ytd). Saham Meta juga telah turun lebih dari 37% dari level tertingginya di US$ 382,18 yang pernah dicapai pada 7 September 2021.
Namun, kinerja keuangan Meta sepanjang 2021 berhasil mencatat pertumbuhan. Meta mampu membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 37,18% menjadi US$ 117,93 miliar dibanding tahun sebelumnya.
Laba bersih Meta juga tumbuh 35,08% menjadi US$ 39,37 miliar pada 2021 dibanding tahun sebelumnya hanya 29,15 miliar. Demikian pula laba bersih per sahamnya (dilusi) meningkat 36,48% menjadi US$ 13,77 pada tahun lalu dibanding tahun sebelumnya US$ 10,09.
(Baca: Terpopuler, Facebook Punya 2,89 Miliar Pengguna Aktif di Seluruh Dunia)