BPS: Nilai Tukar Petani di Januari 2020 Naik 0,3% Menjadi 108,67

Agroindustri
1
Viva Budy Kusnandar 02/02/2022 15:20 WIB
Pergerakan Nilai Tukar Petani (NTP) Periode Januari 2019-Januari 2022
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) di 34 provinsi di Indonesia, nilai tukar petani (NTP) gabungan naik 0,3% ke level 108,67 pada Januari 2022 dari posisi Desember 2021.

Kenaikan NTP tersebut dipicu oleh naiknya indeks harga hasil produksi pertanian yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Selain itu, kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian juga lebih besar dibanding kenaikan biaya produksi dan penambahan barang modal.

Kenaikan NTP gabungan ditopang oleh tiga subsektor pertanian, yakni subsektor tanaman pangan yang naik sebesar 0,98%, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,27%, serta subsektor peternakan 0,43%. Sementara, subsektor tanaman hortikultura turun 2,95%, sedangkan subsektor perikanan mengalami stagnasi.

Sebagai informasi, awal perhitungan indeks NTP, 2018=100. NTP merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani. NTP di atas 100 mengindikasikan bahwa kesejahteraan petani lebih baik dibandingkan dengan posisi awal perhitungan indeks. Sedangkan NTP di bawah 100 mengindikasikan bahwa kesejahteraan petani lebih rendah dari awal perhitungan indeks.

Dari 34 provinsi, NTP di 20 provinsi mengalami kenaikan, 13 provinsi mengalami penurunan, dan satu provinsi tidak mengalami perubahan. NTP Aceh mengalami kenaikan terbesar pada Januari 2022, yakni sebesar 1,74% dibanding posisi Desember 2021. Sementara NTP Sulawesi Barat mengalami penurunan terdalam, yakni sebesar 1,93%.

(Baca: Tingkat Kesejahteraan Petani Tertinggi Ada di Sektor Perkebunan)

 

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua