Kenaikan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25% pada April 2024 diprediksi memantik kenaikan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) pada 2024.
Melansir Katadata, kenaikan suku bunga bank sentral bisa menyebabkan terkereknya biaya dana (cost of fund) di perbankan. Mereka kemudian mengantisipasinya dengan menaikkan suku bunga kredit untuk meringankan beban biaya dana.
Dengan kondisi itu, cicilan KPR berpotensi menjadi lebih mahal, terutama bagi nasabah baru dan yang menggunakan skema suku bunga mengambang atau floating. Hal ini sudah diproyeksikan oleh sejumlah ekonom dan pengamat perbankan.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin misalnya, memperkirakan kenaikan suku bunga KPR akan terjadi pada tahun ini.
"Mungkin [kenaikan suku bunga KPR] mulai terasa tahun ini jika kondisi ekonomi, geopolitik global, inflasi dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak berubah," kata Amin kepada Katadata, Minggu (28/4).
(Baca Katadata: Suku Bunga BI Naik, Siap-siap Cicilan KPR Makin Mahal)
Bunga kredit KPR mengacu pada suku bunga dasar kredit (SBDK) yang dikeluarkan oleh bank. Melansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SBDK digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh bank kepada nasabah.
SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.
Databoks menghimpun SBDK khusus kredit konsumsi KPR di 10 bank terbesar Indonesia. Data ini diambil dari OJK dan skrining website setiap bank dengan rentang waktu penetapan Februari-April 2024.
Berdasarkan urutan persentase, terbesar berasal dari Bank Permata yang mengenakan bunga KPR sebesar 8,5%. Kedua, UOB Indonesia sebesar 8,2%. Ketiga, OCBC NISP sebesar 8%.
Ada juga Bank Pan Indonesia (Panin) di urutan keempat yang sebesar 7,75%. Kelima, CIMB Niaga sebesar 7,55%.
Sisanya ada sejumlah bank pelat merah dan swasta Indonesia seperti BNI (7,4%); BTN (7,4%); Mandiri (7,3%); BRI (7,2%); dan BCA (7,2%).
(Baca juga: Perkuat Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25% per April 2024)