Tren digitalisasi perbankan terus berkembang dan mengubah perilaku nasabah di dalam negeri. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah mesin anjungan tunai mandiri (ATM) terus menurun sejak 2017.
Pada tahun itu, jumlah ATM tercatat sebanyak 55,66 per 100.000 orang dewasa. Tiga tahun setelahnya jumlah ATM terus menurun.
Jumlah ATM tercatat sebanyak 54,95 per 100.000 orang dewasa pada 2018, 53,96 pada 2019, dan 52,95 pada 2020.
Menurut Asosisasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), salah satu penyebab penurunan jumlah mesin ATM karena gaya hidup masyarakat makin terdigitalisasi.
Kini, masyarakat mulai marak menggunakan dompet digital dan transaksi melalui e-channel perbankan untuk berbagai transaksi.
(Baca: Transaksi Digital Menggeser Peran Kantor Cabang dan ATM Bank)