Nilai investasi Uni Emirat Arab (UEA) tercatat cenderung menurun selama tiga tahun terakhir. Padahal, berdasarkan laporan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilainya sempat mencapai US$ 69,94 juta pada 2018 lalu.
Kemudian pada 2019, nilai investasi UEA turun menjadi US$ 69,73 juta dan kembali menurun menjadi US$21,57 juta pada 2020. Nilainya merosot menjadi US$ 7,78 juta per 8 November 2021. Meski belum mencapai akhir tahun, jumlah nilai investasi ini tercatat merupakan yang terendah sejak 10 tahun terakhir.
Meski demikian, jumlah proyek investasi UEA cenderung meningkat selama tiga tahun terakhir. Tercatat, ada 59 proyek investasi negara tersebut di Tanah Air pada 2018. Kemudian, jumlahnya meningkat menjadi 77 proyek pada 2019 dan melesat menjadi 118 proyek pada 2020. Hingga 8 November 2021, jumlah proyek investasi negara tersebut di Indonesia sebanyak 89 proyek.
Teranyar, Indonesia Investment Authority (INA) telah menandatangani perjanjian kerangka kerja investasi dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG). Perjanjian ini untuk mendukung investasi Uni Emirat Arab (UEA) senilai US$10 miliar melalui INA.
Penandatanganan perjanjian ini bertujuan untuk menempatkan modal di berbagai instrumen keuangan. UEA akan menjadi investor jangkar terbesar di INA pascapengumuman suntikan dana 10 miliar dolar AS atas arahan Putra Mahkota UEA Mohammed bin Zayed al-Nahyan pada Maret 2021 lalu.
(Baca: Uni Emirat Arab Jadi Pasar Terbesar Pembelian Mobil secara Online)