Perbatasan internasional Indonesia masih terbuka bagi warga negara asing (WNA) dan warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri di tengah pandemi Covid-19. Sekurangnya 438.421 orang dari luar negeri datang melalui bandara, pelabuhan, dan pos lintas batas darat negara (PLBDN) sepanjang 28 Desember 2020 hingga 31 Juli 2021.
Jakarta masih menjadi rujukan utama kedatangan para pelaku perjalanan internasional. Sebab ada 299.924 orang yang datang melalui ibu kota Indonesia. Proporsinya setara dengan 68,4% dari total kedatangan dari luar negeri.
Masih dalam satu pulau yang sama, Surabaya menjadi tujuan utama kedua kedatangan para pelaku perjalanan internasional. Wilayah tersebut telah menerima 13,7% atau 60.024 orang dalam periode yang sama.
Batam, Entikong, dan Aruk menyusul. Sebanyak 22.493 orang telah datang melalui Batam. Sedangkan perbatasan lain, Entikong dan Aruk di Kalimantan menerima 21.181 orang serta 12.143 orang.
Berdasarkan pelaku perjalanan yang melakukan karantina di Wisma Pademangan pada 10 Febuari-31 Juli 2021, kedatangan dari luar negeri didominasi para pekerja migran Indonesia (PMI). Jumlahnya mencapai 137.482 orang, diikuti pelajar/mahasiswa dengan 6.351 orang.
(Baca: Sebanyak 71% Negara di Dunia Mulai Longgarkan Larangan Perjalanan Internasional)