Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka rasio pernikahan per 1.000 penduduk di Jawa Tengah tertinggi nasional pada 2019, yakni 8,99. Artinya, setiap 1.000 penduduk di Jawa Tengah terdapat 9 orang yang menikah. Namun, rasio ini lebih kecil dari 2018 atau turun sebanyak 0,31.
Di posisi kedua adalah Jawa Timur dengan rasio sebesar 8,55. Rasio tersebut juga menurun dari 2018 yang sebesar 8,6. Di antara lima provinsi dengan rasio pernikahan tertinggi nasional, Aceh mengalami penurunan terdalam dari 10,3 pada 2018 menjadi 8,5 setahun setelahnya.
Secara nasional, angka pernikahan pada 2019 berjumlah 1.970.446 atau turun sebanyak 45.934 dari 2018 yang berjumlah 2.016.380.
(Baca Selengkapnya: Jumlah Pemuda Lajang di Indonesia Lebih Tinggi dari yang Kawin)
Penurunan angka pernikahan juga terjadi di seluruh dunia. Our World in Data menunjukkan penurunan pernikahan terjadi di negara kaya, berkembang, atau miskin. Di Amerika Serikat misalnya, rasio pernikahan turun dari 10,6 per 1.000 penduduk menjadi 7 pada 2016. Korea Selatan menurun dari 9,2 pada 1970 menjadi 5,5 di 2016. Chili menurun dari 8,1 pada 1970 menjadi 3,5 di 2006 dan Libya menurun dari 7,3 di tahun 1970 menjadi 6 di 2002.
Pew Research Center menyebutkan beberapa faktor yang menjadi penyebab turunnya angka pernikahan di seluruh dunia antara lain orang-orang dewasa muda yang menunda pernikahan, takut akan realita sosial seperti perceraian, dan tingkat pendidikan yang semakin tinggi.
Untuk mendapatkan data selengkapnya silahkan klik link ini