Pasangan Jadi Pihak Pertama yang Paling Diandalkan Penyintas Covid-19


Nama Data | Nilai |
---|---|
Pasangan* | 53,6 |
Orang tua | 21 |
Teman/teman kerja | 10,5 |
Adik/kakak | 7,2 |
Sahabat | 3,9 |
Kerabat | 1,1 |
Tetangga | 0,6 |
Lainnya | 2,2 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Para penyintas Covid-19 biasanya menginformasikan statusnya pertama kali pada orang-orang terdekatnya. Mulai dari pasangan hingga tetangga.
Lapor Covid-19 bekerja sama dengan Kelompok Peminatan Intervensi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) melakukan survei terhadap para penyintas Covid-19. Hasilnya, pasangan merupakan pihak pertama yang menerima kabar status para penyintas. Setidaknya 53,6% responden menyatakan statusnya pertama kali pada pacar, tunangan, suami atau istri.
Ironisnya, masyarakat yang akhirnya mengetahui status para penyintas Covid-19 malah menebar stigma pada mereka. Tak sedikit dari para penyintas yang digunjingkan, dikucilkan, bahkan dibiarkan tak mendapat bantuan.
(Baca: Mayoritas Masyarakat Perketat Protokol Kesehatan saat Ada Kasus Covid-19 di Lingkungannya)
Survei kolaborasi antara Lapor Covid-19 dan Kelompok Peminatan Intervensi Sosial Fakultas Psikologi UI menjaring 181 responden. Mereka berusia 18 tahun ke atas yang pernah atau sedang terpapar Covid-19, sehingga berstatus suspek, probable, dan positif. Sebanyak 56% responden adalah tenaga kesehatan.
Pemerintah terus mengimbau masyarakat disiplin menerapkan gerakan 3M (mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak) untuk memutus penularan virus corona.