e-commerce telah menjadi sektor paling dinamis dari ekonomi internet di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan hasil riset Google Temasek nilai transaksi (Gross Merchandise Value/GMV) e-commerce di negara-negara kawasan Asia Tenggara diprediksi bakal mencapai US$ 23,2 miliar atau sekitar Rp 335 triliun pada 2018. Jumlah tersebut meningkat 62% (Compound Annual Growth Rate/CAGR) dari US$ 5,5 miliar pada 2015 dan akan meningkat menjadi US$ 102 miliar atau setara Rp 1.469 triliun pada 2025.
Di kawasan ASEAN, Indonesia memimpin nilai transaksi e-commerce (perdagangan elektronik) dengan nilai US$ 1,7 miliar pada 2015. Nilai tersebut akan melonjak 94% (CAGR) menjadi US$ 12,2 miliar pada 2018 dan tumbuh menjadi US$ 53 miliar pada 2025. Sementara Vietnam diproyeksi bakal menjadi negara dengan transaksi e-commerce terbesar kedua di ASEAN pada 2025.
Tiga startupe-commerce yang kini telah menjadi unicorn, yakni Lazada, Shopee dan Tokopedia telah berperan penting dalam perkembangan perdagangan elektronik di Asia Tenggara. Dengan menawarkan puluhan juta produk, pengalaman berbelanja dengan menggunakan telepon seluler, promo diskon, serta jaringan logistik yang luas menjadikan mereka sebagai pendorong tumbuhnya perdagangan elektronik di Asia Tenggara.