Persentase penduduk usia lebih dari 15 tahun ke atas yang merokok, antara golongan miskin, menengah dan atas terpaut kurang dari lima persen. Kuintil 3, yang termasuk golongan menengah, mencatatkan persentase penduduk 31 persen, termasuk tertinggi dibanding kelompok rumah tangga lain. Bahkan, kuintil 5 yang merupakan 20 persen kelompok rumah tangga pengeluaran tertinggi, terpaut kurang dari satu persen dengan penduduk kelompok 20 persen rumah tangga berpengeluaran terendah.
Kuintil merupakan pengelompokan pengeluaran rumah tangga yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), dalam lima kelompok sama besar. Kuintil menjadi acuan kelompok rumah tangga di Indonesia yang diukur berdasarkan pengeluaran perkapita. Oleh BPS, kelompok pengeluaran rumah tangga total dengan nilai 100 persen dibagi dalam lima kuintil, dengan kata lain kuintil 1 merupakan 20 persen rumah tangga dengan pengeluaran terendah, terus meningkat hingga kuintil 5 yang merupakan 20 persen rumah tangga dengan pengeluaran perkapita tertinggi.
Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Nunik Kusumawardani mengatakan konsumsi rokok pada kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah menempati urutan ketiga setelah beras dan bahan pangan. Hal tersebut disayangkan karena mengindikasikan pemenuhan gizi dan pendidikan anak belum menjadi prioritas dibandingkan rokok.