Tiga Bulan, Cadangan Devisa BI Menyusut US$ 7 Miliar

Moneter
22/05/2018 15:54 WIB
Cadangan Devisa Bank Indonesia (Des 2017-Apr 2018)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Nilai tukar rupiah yang bergerak fluktuatif seiring terapresisasinya dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang utama dunia membuat Bank Indonesia (BI) terus melakukan intervensi pasar. Imbasnya, cadangan devisa BI terus turun dalam tiga bulan terakhir.

Data BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada April 2018 telah menyusut US$ 7,11 miliar (Rp 101 triliun) dari posisi Januari US$ 131,98 miliar (Rp 1.770 triliun) yang juga merupakan level tertingginya sepanjang masa. Keluarnya investor asing dari pasar finansial domestik, defisit transaksi berjalan serta terbatasnya pasokan dolar akibat terjadinya defisit neraca perdagangan membuat rupiah terdepresiasi di atas Rp 14.100/dolar AS.

(Baca Databoks: Cadangan Devisa Indonesia Melonjak 583% dari Sebelum Krisis)

Meskipun mengalami penurunan, cadangan devisa BI masih aman karena masih mampu untuk membiayai 7,4 bulan impor dan utang luar pemerintah. Angka tersebut masih lebih tinggi dari standar internasional sekitar 3 bulan impor. Sebagai informasi, defisit transaksi berjalan triwulan I 2018 tercatat US$ 5,5 miliar dan defisit neraca perdagangan periode Januari-April tahun ini sebesar US$ 1,31 miliar.

(Baca Databoks: Inilah Komposisi Cadangan Devisa Bank Indonesia)

Data Populer
Lihat Semua