Cadangan devisa Bank Indonesia (BI) pada Januari 2018 kembali bertambah US$ 1,78 miliar menjadi US$ 131,98 miliar atau setara Rp 1.755,33 triliun. Kenaikan ini merupakan yang keduanya secara beruntun sejak akhir tahun lalu dan nilainya mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah bank sentral.
Penerimaan devisa dari pajak dan hasil ekspor minyak dan gas bagian pemerintah, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) dalam valuta asing mampu meningkatkan pundi-pundi devisa BI di awal tahun ini.
Posisi cadangan devisa bank sentral tersebut cukup untuk membiayai 8,5 bulan impor atau 8,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Artinya kemampuan cadangan devisa BI berada di atas standar kecukupan internasional, yakni sekitar 3 bulan impor.