Selama siaran pertandingan Piala Dunia 2010 mampu meraup belanja iklan televisi Rp 695 miliar dengan 10.541 spot iklan. Gelaran olah raga sepak bola terbesar di dunia yang disiarkan dua stasiun televisi ini mampu mendongkrak belanja iklan hingga Rp 3,1 triliun pada Juni dan Juli 2010, padahal bulan sebelumnya hanya mencapai Rp 2,7 triliun.
Namun, belanja iklan penyelenggaraan Piala Dunia 2014 yang juga disiarkan oleh dua stasiun televisi ini malah turun menjadi hanya Rp 316 miliar dengan 4.279 spot iklan. Padahal selama ajang perhelatan tersebut mampu meningkatkan belanja iklan televisi nasional hingga Rp 7,2 trilun pada Juni dan Rp 7,9 triliun pada Juli 2014 dari bulan biasanya hanya Rp 5,1-6,8 triliun.
Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia Hellen Khaterina mengungkapkan siaran kejuaraan sepak bola Piala Dunia mampu menaikkan belanja iklan televisi nasional serta mampu menarik sekitar 70% penonton televisi. Belanja iklan pada Piala Dunia 2010 lebih tinggi karena pertandingannya berlangsung pada jam tayang utama (prime time) sementara pertandingan Piala Dunia 2014 berlangsung pada dini hari. Pertandingan Piala Dunia 2018 akan berlangsung di Rusia dengan perbedaan waktu hanya empat jam dengan Indonesia sehingga masuk jam tayang utama. “Sehingga polanya akan sama dengan tahun 2010,” kata Hellen.