Lesunya perekonomian domestik serta upaya menekan kredit bermasalah membuat kredit bank-bank kecil mengalami kesulitan ekspansi kredit. Dari para pelaku usaha juga cenderung menahan diri dalam melakukan pencairan pinjaman menunggu mambaiknya daya beli masyarakat. Alhasil, Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I, baik bank umum maupun bank umum syariah mengalami pertumbuhan kredit negatif.
Data Statistik Perbankan Indonesia Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa kredit bank umum BUKU I pada September 2017 turun 36,4 persen menjadi Rp 40,85 triliun dibandin posisi September 2016 (YoY). Penurunan ini merupakan yang terdalam dibanding kelompok BUKU lainnya. Demikian pula kredit bank umum syariah BUKU I juga turun 25,61 persen menjadi Rp 11,52 triliun dibanding sebelumnya. Adapun bank umum BUKU III berhasil mencatat pertumbuhan kredit 19,8 persen menjadi Rp 2.266,35 triliun dari sebelumnya.
Sebagai informasi, kredit perbankan pada September 2017 tumbuh 7,86 persen menjadi Rp 4.543,38 triliun dari September 2016 senilai Rp 4.212,63 trililiun. Adapun Dana Pihak Ketiga perbankan tumbuh 11,69 persen menjadi Rp 5.142,89 triliun dari sebelumnya Rp 4.604,58 triliun.