Menurut data Kementerian Kesehatan, kematian jemaah haji Indonesia pada 2015 mayoritas disebabkan oleh penyakit kardiovakular. Dengan jumlah kematian mencapai 262 jemaah, penyakit ini merenggut nyawa 41,59 persen jemaah dari total jemaah yang meninggal dunia. Penyebab kedua disebabkan oleh penyakit pernapasan sebesar 40,79 persen. Selanjutnya, 6 persen jemaah meninggal lantaran penyakit sirkulasi.
Pada musim haji 2015, terdapat 630 jemaah meninggal ketika melaksanakan rukun Islam yang kelima di Tanah Suci. Jumlah tersebut meningkat tajam dibandingkan pada musim haji 2013 dan 2014 yang tercatat sebanyak 266 dan 296 jemaah. Peningkatan ini disebabkan antara lain karena adanya musibah jatuhnya crane dan Mina pada penyelenggaraan haji 2015.