Menurut data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, pada 25 Mei 2023 rata-rata harga telur ayam ras di Indonesia mencapai Rp30.816 per kilogram (kg).
Harganya meningkat 2,1% dibanding rata-rata harga bulan lalu, sekaligus mendekati rekor termahal dalam lima tahun terakhir.
Adapun rata-rata harga telur ayam ras secara nasional sempat mencapai rekor tertinggi pada Desember 2022, yakni Rp31.108 per kg, paling mahal sejak 2019 seperti terlihat pada grafik.
Kendati demikian, harga telur ayam ras bervariasi di setiap daerah. Di beberapa provinsi, harganya sudah menembus Rp41.000 per kg, sedangkan di sejumlah provinsi lain harganya masih di bawah Rp30.000 per kg.
Berikut 10 provinsi dengan rata-rata harga telur ayam ras termahal pada 25 Mei 2023:
- Kalimantan Utara: Rp41.250 per kg
- Papua: Rp41.003 per kg
- Maluku: Rp35.969 per kg
- Maluku Utara: Rp35.225 per kg
- Nusa Tenggara Barat: Rp33.953 per kg
- Papua Barat: Rp33.703 per kg
- Gorontalo: Rp32.256 per kg
- Nusa Tenggara Timur: Rp31.966 per kg
- Sulawesi Tengah: Rp31.741 per kg
- Kalimantan Tengah: Rp31.606 per kg
Kemudian ini 10 provinsi dengan rata-rata harga telur ayam ras termurah pada 25 Mei 2023:
- Aceh: Rp26.187 per kg
- Sumatra Selatan: Rp27.069 per kg
- Jambi: Rp27.428 per kg
- Bengkulu: Rp27.631 per kg
- Sumatra Utara: Rp27.800 per kg
- Kepulauan Riau: Rp27.912 per kg
- Riau: Rp27.941 per kg
- Sulawesi Barat: Rp28.062 per kg
- Sulawesi Selatan: Rp28.156 per kg
- Sumatra Barat: Rp28.694 per kg
Menurut Samhadi, Wakil Sektretaris Jenderal Persatuan Insan Perunggasan Rakyat, secara umum harga telur diprediksi akan naik hingga September 2023.
Samhadi menyebut, kenaikan harga telur tahun ini dipengaruhi naiknya harga jagung untuk pakan ayam dari Rp6.000 per kg menjadi Rp7.200 per kg.
"Jadi harga pakan, terutama jagung yang mahal itu, membentuk biaya produksi yang lebih tinggi dari biasanya, jadi harga telur mahal karena pakan ternaknya juga mahal," kata Samhadi, disiarkan Katadata.co.id, Kamis (25/5/2023).
Samhadi juga menilai, harga naik karena adanya peningkatan permintaan telur untuk program bantuan sosial (bansos).
"Permintaan (telur) naik, di sisi lain memang menguntungkan peternak, tetapi kami tidak bisa memproduksi telur dengan jumlah yang banyak, akibat harga pakannya mahal," kata Samhadi.
(Baca: Harga Beras Naik Lagi, Tembus Rekor Baru Usai Lebaran)