Berdasarkan laporan keuangan PT Kalbe Farma Tbk yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI), laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perusahaan tersebut mencapai Rp1,8 triliun per Juni 2024.
Laba bersih perusahaan farmasi itu naik 18,05% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) sebesar Rp1,52 triliun pada Juni 2023.
Adapun penjualan neto emiten berkode KLBF tersebut sebesar Rp16,32 triliun pada Juni 2024, naik 7,57% (yoy) dari Juni 2023 yang sebesar Rp15,17 triliun.
Melansir Katadata.co.id, Corporate Secretary dan Investor Relations Manager KLBF, Syeren Amanda, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif di seluruh segmen bisnis, efisiensi pengelolaan biaya operasional, serta kontribusi dari biaya non-operasional yang mendukung.
“Kami menilai kinerja Semester I-2024 menunjukkan tanda pemulihan yang baik dari sisi volume permintaan, dan dibarengi dengan tren pemulihan margin yang positif," kata dia dalam paparan public expose, Selasa (27/8/2024).
Ia menjelaskan, berbagai inisiatif strategis berjalan sesuai rencana khususnya untuk membangun ekosistem onkologi, obat biologi, obat generik dan alat kesehatan, serta kemitraan strategis untuk membangun produksi bahan baku obat.
Selama beberapa bulan terakhir, berbagai divisi Kalbe menunjukkan kinerja yang solid. Divisi Obat Resep mencatat peningkatan penjualan bersih sebesar 7,6% secara tahunan (yoy). Pencapaian ini didukung oleh segmen obat generik yang berperan penting dalam memastikan ketersediaan obat bagi program BPJS Kesehatan, serta penguatan pada obat-obatan specialty.
Divisi Produk Kesehatan juga mencatat pertumbuhan dengan peningkatan penjualan bersih sebesar 1,3% (yoy), yang didorong oleh pemulihan bertahap di pasar lokal dan ekspor yang mulai menunjukkan tren positif.
Pada divisi Nutrisi, Kalbe mencatat peningkatan penjualan bersih sebesar 0,5% (yoy), didorong oleh pertumbuhan di segmen produk menengah dan minuman. Pertumbuhan ini bahkan melampaui rata-rata pasar lokal untuk kategori susu bubuk.
Sementara itu, divisi Distribusi dan Logistik mencatat peningkatan penjualan bersih sebesar 17,1% (yoy), berkat kontribusi dari prinsipal eksternal yang semakin meningkat, termasuk penambahan prinsipal baru.
Kini total aset KLBF sebanyak Rp28,56 triliun pada Juni 2023, naik 5,57% dari Desember 2023 yang sebesar Rp27,05 triliun. Adapun liabilitas tercatat sebesar Rp5,02 triliun dan ekuitas sebesar Rp23,53 triliun pada Juni 2024.
(Baca juga: Konsumen Lebih Selektif, Laba Sido Muncul Turun sampai Kuartal III 2023)