Laba Bank BCA sepanjang semester pertama 2017 tumbuh 10 persen menjadi Rp 10,54 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 9,58 triliun. Kenaikan laba emiten yang berkode BBCA ini dipicu oleh tumbuhnya pendapatan bunga bersih sebesar 3,1 persen menjadi Rp 20,37 triliun dari sebelumnya Rp 19,76 triliun. Selain itu, pendapatan non bunga juga tumbuh 10,7 persen menjadi Rp 7 triliun dari sebelumnya Rp 6,37 triliun.
Total pinjaman Bank BCA pada paruh pertama tahun ini tumbuh 12 persen menjadi Rp 433,6 triliun dari periode tahun sebelumnya senilai Rp 416,28 triliun. Untuk kredit korporasi tumbuh 18,7 persen menjadi Rp 160,74 triliun, lalu kredit konsumer tumbuh 18,4 persen menjadi Rp 124,55 triliun, serta kredit komersial dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) naik 1,2 persen menjadi Rp 148,32 triliun.
Meskipun pendapatan bunga naik, tapi rasio selisih bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) bank milik pengusaha rokok asal Kudus ini justru turun menjadi 6,3 persen pada semester I 2017 dari semester I 2016 sebesar 7 persen. Sementara rasio kredit seret (Non Performing Loan/NPL) meningkat menjadi 1,5 persen dari sebelumnya 1,4 persen.