Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berserta rombongan bertolak ke Turki pada Rabu (5/7/2017) pukul 7:20 WIB dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta. Ini merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang datang ke Jakarta pada 2015.
Presiden Jokowi akan memanfaatkan kunjungan tersebut untuk meningkatkan hubungan kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang dari ekonomi, industri strategis, hingga soal terorisme. Seperti diketahui, perdagangan Indonesia-Turki terus mengalami penurunan sejak 2014 hingga 2016. Data Kementerian Perdagangan menunjukkan perdagangan kedua negara pada 2013 mencapai US$ 2,85 miliar atau sekitar Rp 34,9 triliun, tapi pada 2016 tinggal US$ 1,02 miliar. Namun, Indonesia selalu mencatat surplus perdagangan dengan Turki.
Penurunan perdagangan kedua negara terbesar pada 2015 mencapai 43 persen menjadi US$ 1,4 miliar dari tahun sebelumnya. Di mana ekspor Indonesia turun hampir 20 persen menjadi US$ 1,16 miliar dan impor dari Turki anjlok hampir 76 persen menjadi US$ 249,8 juta. Sementara sepanjang triwulan I 2017, perdagangan Indonesia-Turki mencatat pertumbuhan 2,8 persen menjadi US$ 386,9 juta dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya.