Impor Susu Indonesia Meningkat per Januari-Agustus 2024

Agroindustri

Lite

Adi Ahdiat 11/11/2024 18:11 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data BPS, selama periode Januari-Agustus 2024 Indonesia melakukan impor susu sebanyak 321,04 ribu ton, meningkat 9,9% dibanding Januari-Agustus 2023.

Volume Impor Susu Indonesia Periode Januari-Agustus (2019-2024)*

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Impor Susu Indonesia Meningkat per Januari-Agustus 2024

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Volume Impor Susu Indonesia Periode Januari-Agustus (2019-2024)*

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), selama periode Januari-Agustus 2024 Indonesia mengimpor susu sebanyak 321,04 ribu ton.

Angka tersebut merupakan volume impor komoditas golongan Standard International Trade Classification (SITC) 022 yang mencakup susu, krim, serta produk susu selain mentega dan keju.

(Baca: Produksi Lokal Minim, Indonesia Bergantung pada Susu Impor)

Impor susu Indonesia pada Januari-Agustus tahun ini meningkat 9,9% dibanding Januari-Agustus 2023.

Volumenya juga lebih tinggi dibanding impor Januari-Agustus tahun 2019-2021, seperti terlihat pada grafik.

Adapun menurut Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI), banyaknya impor membuat sejumlah pabrik susu mengurangi serapan susu segar dari peternak lokal.

Pada awal November 2024, para peternak sapi perah di Jawa Tengah dan Jawa Timur memprotes kondisi ini lewat aksi membuang susu.

"Hasil produksi susu di Blitar, Tulungagung, Salatiga, Pasuruan, dan Kabupaten Semarang akhirnya banyak memutuskan untuk dibuang," kata Ketua APSPI Agus Warsito kepada Katadata, Senin (11/11/2024).

"Pemerintah harus punya ketegasan agar pabrikan menyerap susu segar hasil produksi dalam negeri. Jangan bermimpi mau menyejahterakan peternak lokal kalau bahan baku susu di pabrik masih bergantung pada impor susu bubuk," katanya.

(Baca: Usaha Ternak Sapi Perah di Indonesia Kian Berkurang)

Editor : Adi Ahdiat