Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia mencapai US$24,41 miliar pada Oktober 2024.
Nilainya tumbuh 10,69% dibanding September 2024 (month-to-month/mtm), serta naik 10,25% dibanding Oktober tahun lalu (year-on-year/yoy).
BPS menyatakan peningkatan ekspor Oktober 2024 secara bulanan didorong oleh ekspor nonmigas yang naik 10,35% (mtm) menjadi US$23,07 miliar, serta ekspor migas yang naik 16,88% (mtm) menjadi US$1,35 miliar.
Adapun nilai impor pada Oktober 2024 mencapai US$21,94 miliar, naik 16,54% (mtm) dan tumbuh 17,49% (yoy).
Secara kumulatif, sepanjang Januari-Oktober 2024 nilai ekspor Indonesia mencapai US$217,24 miliar, tumbuh 1,33% dibanding Januari-Oktober tahun lalu (cumulative-to-cumulative/ctc).
Kemudian nilai impor Januari-Oktober 2024 tumbuh 5,25% (ctc) menjadi US$192,81 miliar.
Sedangkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 mencapai US$2,48 miliar, menyusut 23,39% (mtm) dan turun 28,7% (yoy).
Demikian pula secara kumulatif, dalam 10 bulan pertama tahun ini surplus neraca perdagangan turun 21,68% (ctc) menjadi US$24,43 miliar.
(Baca: Ini Pendorong Utama Pertumbuhan Ekonomi RI pada Kuartal III 2024)