Pembangungan jalan tol yang giat dilakukan pemerintah saat ini merupakan salah satu upaya meningkatkan konektivitas antara wilayah satu dengan wilayah lainnya. Dengan adanya jalur tol, maka jarak tempuh logistik, baik orang maupun barang akan semakin cepat.
Hingga Februari 2022, terdapat 67 ruas jalan tol telah beroperasi dengan panjang mencapai 2.499 km yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), jalan tol terpanjang di Indonesia adalah ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, yakni mencapai 189,4 km. Ruas ini mulai beroperasi sejak 14 November 2019.
(Baca: Ini Panjang Jalan Tol yang Beroperasi dari Era Soeharto sampai Jokowi)
Ruas jalan tol tersebut merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yang diperkirakan mencapai 2.812 km yang terbentang dari Bakauheni, Lampung hingga Banda Aceh.
Jalan tol terpanjang berikutnya adalah ruas Bakauheni-Terbanggi Besar dengan panjang 140,41 km. Diikuti ruas Pekanbaru-Dumai dengan panjang 131,69 km, kemudian ruas tol Cikampek Palimanan dengan panjang 116,75 km, dan ruas Balikpapan-Samarinda dengan panjang 97,27 km.
Ada pula ruas tol Solo-Ngawi dengan panjang 90,12 km. Setelahnya ada ruas Ngawi-Kertosono dengan panjang 87,05 km, lalu ruas Jakarta-Cikampek 83 km, serta ruas Batang-Semarang dan ruas Tangerang-merak masing-masing memiliki panjang 75 km dan 73 km.
Dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022 disebutkan beberapa ruas jalan tol yang sedang dalam pembangunan dan ditargetkan akan selesai pada 2023-2026, yaitu:
- Tol Krian-Legundi-Blunder-Manyar: investasi Rp9 triliun (2023)
- Tol Serang-Panimbang: investasi Rp5,3 triliun (2023)
- Tol Jakarta-Cikampek II Selatan: Rp12,6 triliun (2023)
- Tol Probolinggo-Banyuwangi: investasi Rp21,1 triliun (2026)