Jalan tol mendatangkan pendapatan bagi negara. Bahkan, beberapa jalan tol milik PT Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di dalam negeri menghasilkan keuntungan yang paling banyak.
Ruas jalan tol Cikopo Palimanan menjadi jalan tol milik BUJT dengan pendapatan usaha tertinggi, yakni mencapai Rp835,82 miliar sepanjang Januari-Juni 2021. Diikuti ruas Cawang-Tanjung Priok-Pluit dengan pendapatan usaha Rp709,62 miliar pada semester I 2021.
Adapun ruas tol dengan pendapatan terbesar berikutnya adalah Serang-Panimbang sebesar Rp598,94 miliar, Tangerang-Merak Rp560,55 miliar, Semarang-Batang Rp512 miliar, Sigli-Banda Aceh Rp496 miliar.
Ada pula JORR S dengan pendapatan usaha mencapai Rp339,38 miliar, kemudian ruas tol Semarang-Solo Rp317,71 miliar, Jakarta-Cikampek II Elevated Rp308,49 miliar, dan Terbanggi Besar-Pematang sebesar Rp306,83 miliar.
BUJT memiliki 79 ruas tol, baik yang sudah beroperasi maupun yang belum beroperasi dan mampu mengumpulkan pendapatan usaha Rp17,47 triliun hingga Juni 2021.
Dengan rincian sebanyak 52 ruas mencetak laba Rp4,91 triliun dan sebanyak 17 ruas masih menderita rugi Rp989,32 miliar. Dari ruas tol yang mencetak rugi tersebut adalah dari ruas tol yang belum beroperasi ataupun yang sudah beroperasi kurang dari 10 tahun.
(Baca: Ini Panjang Jalan Tol yang Beroperasi dari Era Soeharto sampai Jokowi)