Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), sampah yang masuk ke tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantargebang sebanyak 2,28 juta ton pada 2021. Jumlah tersebut turun 0,4% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 2,29 juta ton.
Dilihat berdasarkan wilayah, Jakarta Timur merupakan wilayah yang paling banyak menyumbang sampah ke TPST Bantargebang, yakni hingga 620,96 ribu ton (27,14% dari total sampah). Disusul Jakarta Barat yang menyumbang 543,7 ribu ton sampah (23,77%).
Sampah yang masuk dari wilayah Jakarta Selatan ke TPST Bantargebang tercatat sebanyak 529,3 ribu ton (23.14%). Kemudian, Jakarta Utara menyumbang sampah ke TPST sebanyak 369,93 ribu ton (16,17%).
Sementara, sebanyak 219,4 ribu ton (9,6%) sampah dari wilayah Jakarta Pusat masuk ke TPST Bantargebang. Adapun, sampah yang masuk dari Kabupaten Kepulauan Seribu sebanyak 4,35 ribu ton (0,19%).
Sampah di Jakarta mayoritas terdiri dari sisa makanan (45,43%). Beberapa jenis sampah yang juga banyak ditemukan adalah kayu/ranting (4,28%), kain (2,93%), dan plastik (1,9%).
(Baca Selengkapnya: Jumlah Sampah Plastik Coca-Cola Meningkat Drastis dalam 4 Tahun Terakhir)