Banyak negara berupaya melakukan transisi energi melalui pemanfaatan listrik tenaga surya. Menurut International Energy Agency (IEA), energi surya banyak diandalkan karena teknologi pembangkitnya relatif murah.
"Harga modul fotovoltaik sudah turun 80% selama satu dekade terakhir berkat inovasi berkelanjutan di seluruh rantai pasokan. Energi surya fotovoltaik telah menjadi teknologi pembangkit listrik yang paling terjangkau di banyak wilayah," kata IEA dalam laporan World Energy Outlook edisi Oktober 2022.
(Baca: Energi Surya Jadi Andalan Banyak Negara untuk Mitigasi Perubahan Iklim)
Penurunan harga energi surya tampaknya terjadi juga di dalam negeri.
Menurut Laporan Statistik PLN 2022, sepanjang tahun lalu rata-rata biaya pembangkitan listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesia adalah Rp1.034,52 per kilowatt-hour (kWh).
Biaya itu sudah turun sekitar 19% dibanding 2021, bahkan lebih murah 91% dibanding 2020, dengan rincian seperti terlihat pada grafik di atas.
Namun, biaya produksi PLTS masih lebih mahal ketimbang tenaga uap (PLTU) yang umumnya menggunakan bahan bakar batu bara. Pada 2022, biaya pembangkitan listrik dari PLTU hanya Rp737,52 per kWh.
(Baca: Kapasitas Pembangkit Listrik PLN Tahun 2022, Mayoritas dari PLTU)
Adapun PLN terus berupaya mempercepat transisi energi dan membuat harganya terjangkau. Upaya ini salah satunya dilakukan lewat kerja sama dengan Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW), bank pembangunan asal Jerman.
Pada 1 Maret 2023, KfW menandatangani kesepakatan dukungan pembiayaan untuk PLN sebesar Rp10,7 triliun untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.
"Kerja sama dalam dekarbonisasi sektor energi akan menjadi salah satu bidang fokus utama KfW dalam beberapa dekade mendatang, kami berharap dukungan ini membuat PLN lebih fokus," kata Bernd Loewen, Kepala Bagian Keuangan KfW, dalam siaran pers di situs resmi PLN (1/3/2023).
"Kami mendukung Indonesia untuk mengembangkan sektor energi secara berkelanjutan dan ramah iklim, untuk mengamankan pasokan listrik jangka panjang dan hemat biaya untuk seluruh penduduk," kata Loewen lagi.
(Baca: PLN Gencar Naikkan Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap pada 2022)