PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memiliki pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang 44.939,88 megawatt (MW) pada akhir 2022.
Berikut rincian kapasitas terpasang pembangkit listrik milik PLN berdasarkan jenisnya:
- Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU): 20.418,5 MW (45,44% dari total kapasitas terpasang)
- Pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU): 11.764,85 MW (26,18%)
- Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD): 3.564,63 MW (7,93%)
- Pembangkit listrik tenaga air (PLTA): 3.516,51 MW (7,82%)
- Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG):2.796,82 MW (6,22%)
- Pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG): 2.189,23 MW (4,87%)
- Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP): 579,26 MW (1,29%)
- Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH): 46,12 MW (0,10%)
- Pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM): 34,35 MW (0,08%)
- Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS):28,62 MW (0,06%)
- Pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBM): 0,52 MW (0,001%)
- Pembangkit listrik tenaga angin/bayu (PLTB): 0,47 MW (0,001%)
(Baca: Pertumbuhan EBT Masih Lemah sampai 2022, Kalah dari Batu Bara)
Data di atas menunjukkan, pembangkit listrik PLN yang berbasis energi fosil umumnya memiliki kapasitas terpasang lebih besar ketimbang pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT).
Pembangkit energi fosil itu meliputi PLTU, PLTGU, PLTD, PLTG, dan PLTMG. Sedangkan pembangkit EBT mencakup PLTA, PLTP, PLTMH, PLTM, PLTS, PLTBM, dan PLTB.
Kendati porsinya masih kecil, PLN menyatakan akan terus berupaya mempercepat pembangunan pembangkit EBT.
Upaya itu salah satunya dilakukan PLN melalui kerja sama pengembangan EBT dengan China Communications Construction Dredging Co. Ltd. (CCCC). Kesepakatannya baru diteken pada akhir Mei 2023.
"Kerja sama yang telah terbangun antara PLN dan CCCC diharapkan bisa mempercepat pembangunan pembangkit EBT. Dengan demikian, Indonesia akan semakin mempercepat proses transisi energi," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam siaran persnya (21/5/2023).
"Kesepakatan kerja sama ini dapat meningkatkan kepercayaan investor. Melalui kerja sama yang solid antara PLN dengan CCCC juga diharapkan dapat mempererat hubungan ekonomi antara Tiongkok dan Indonesia," lanjutnya.
(Baca: Investasi di Sektor Energi Terbarukan Masih Minim sampai 2022)