Berdasarkan hasil survei, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi ada 107,63 juta orang yang akan bepergian saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024.
Staf Khusus Kemenhub Adita Irawati mengatakan, jumlah ini naik 143% dibanding pelancong Nataru tahun lalu yang jumlahnya 44,17 juta orang.
"(Prediksi tersebut) tentu belum menyamai angka sebelum Covid-19. Jadi (prediksi) ini mendekati normal," kata Adita dilansir dari Tempo.co, Senin, (11/12/2023).
Namun, Adita tak merinci berapa jumlah orang yang berpergian selama Nataru sebelum masa pandemi.
Survei Kemenhub juga menemukan, alasan utama masyarakat bepergian pada libur Nataru tahun ini adalah untuk liburan ke lokasi wisata (45,29%).
Ada juga yang hendak liburan pulang kampung (30,15%), merayakan Nataru di kampung halaman (18,98%), bepergian untuk tugas/pekerjaan (2,42%), dan alasan lainnya (3,16%).
Berdasarkan moda transportasinya, Adita mengatakan, mayoritas masyarakat masih memilih kendaraan pribadi untuk bepergian pada Nataru tahun ini.
Sebanyak 39,97 juta orang atau 35,5% masyarakat diperkirakan menggunakan kendaraan pribadi roda empat, lalu 20,14 juta orang atau 17,92% menggunakan kendaraan roda dua.
Menurut Adita, hal itu bisa mendorong peningkatan volume kendaraan di jalan tol maupun jalan arteri. Sebagai langkah antisipasi, Kemenhub bersama Kepolisian dan Kementerian PUPR telah menerbitkan surat keputusan bersama ihwal pengaturan lalu lintas selama Nataru tahun ini.
Adita menyebut, rekayasa lalu lintas yang telah ditetapkan berupa contraflow di jalan tol maupun non-tol.
Kemenhub membuat prediksi perjalanan Nataru ini berdasarkan hasil survei periode 26 Oktober-2 November 2023.
Surveinya menggunakan metode penyebaran kuesioner secara daring melalui WhatsApp, Instagram, dan SMS blast, serta melibatkan sejumlah pihak seperti media, Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Kominfo, akademisi, dan praktisi transportasi.
(Baca: Ini Prediksi Puncak Arus Perjalanan Libur Nataru 2023 menurut Kemenhub)