Hasil survei Katadata Insight Center (KIC) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan sebanyak 45,4% responden menyatakan keberadaan informasi yang salah atau hoaks merupakan permasalahan serius. Oleh karenanya, diperlukan aktor untuk menghentikan penyebaran hoaks.
Kominfo menjadi lembaga yang paling diharapkan untuk menindak hoaks yang beredar di masyarakat. Sebanyak 63,1% responden yang menyatakan bahwa Kominfo harus bertindak untuk menghentikan penyebaran hoaks pada 2021.
Responden juga menyatakan bahwa menghentikan penyebaran hoaks merupakan tugas semua warga negara. Sebanyak 31,9% responden mengakui bahwa semua warga negara memiliki tanggung jawab akan hal ini.
Selain itu, TNI/Polri juga diharapkan ikut memberantas penyebaran berita bohong. Ada 26,5% responden yang mengutarakan hal tersebut. Manajemen pers dan penyiaran berada di posisi selanjutnya yang dipercaya menghentikan disinformasi dengan persentase 19,4%.
Aktor lainnya yang juga dianggap bisa berperan menghentikan hoaks, yaitu, presiden 17,8%, perusahaan platform jejaring online 15,1%, jurnalis 9,6%, tokoh masyarakat lokal 7,1%, BIN 5,9%, dan pemimpin agama sebanyak 5,7%.
(Baca: Facebook Juara Sarang Penyebaran Hoaks Covid-19)