Kebanyakan masyarakat Indonesia lebih percaya informasi yang disebarkan sesama warga, ketimbang dari tokoh agama, akademisi, jurnalis, atau politikus.
Hal ini terlihat dari laporan survei BBC Media Action yang berjudul Indonesia Information Environment (Agustus 2025).
(Baca: Warga Indonesia yang Mengakses Berita Berkurang pada 2021-2025)
BBC Media Action menyurvei sekitar 5.000 orang Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas, disertai studi kualitatif selama April 2024-Mei 2025.
Mereka pun menemukan, 44% responden paling memercayai informasi yang bersumber dari masyarakat umum.
Sumber informasi lain yang cukup banyak dipercaya adalah tokoh agama (37%). Sedangkan kelompok ahli/akademisi (30%), jurnalis/blogger (22%), dan politikus (10%) lebih jarang dipercaya.
Dari hasil studi kualitatif, BBC Media Action juga menilai masyarakat Indonesia umumnya rentan terhadap misinformasi dan disinformasi.
"Meski ada enam kelompok audiens yang berbeda, terdapat beberapa kesamaan, seperti rendahnya kepedulian terhadap misinformasi dan disinformasi, kecenderungan untuk percaya pada teori konspirasi, keterbatasan literasi digital, dan rendahnya kebiasaan memverifikasi informasi sebelum membagikannya," kata mereka.
(Baca: Mayoritas Warga Indonesia Ragu dalam Memilah Berita Hoaks)