Viralnya hoaks atau berita bohong penganiayaan Ratna Sarumpaet memberi sentimen negatif bagi elektabilitas pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandiaga). Hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dampak kasus hoaks Ratna Sarumpaet menunjukkan elektabilitas pasangan urut nomor 02 Prabowo-Sandiaga turun 60 bps menjadi 28,6% dari bulan sebelumnya sebesar 29,2%. Sementara elektabiltas pesaingnya, Joko Widodo-Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf) justru mengalami kenaikan 430 bps menjadi 57,5% dari bulan sebelumnya 53,2%.
Kebohongan yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet merugikan pasangan Prabowo-Sandiaga sehingga elektabilitasnya turun meskipun tidak signifikan. Seperti diketahui, aktivis wanita tersebut merupakan juru bicara pasangan capres-cawapres nomor urut 02 tersebut. Dari hasil survei tersebut menunjukkan bahwa 75% responden khawatir terhadap maraknya hoaks.
Berita bohong tersebut membuat responden yang belum menentukan pilihannya cenderung beralih mendukung ke pasangan Jokowi-Ma’ruf. Ini tercermin dari turunnya responden yang menjawab tidak tahu/tidak jawab menjadi hanya 13,9% dari bulan sebelumnya mencapai 17,6%. Alhasil, elektabilitas dukungan terhadap presiden petahana naik pasca viralnya berita hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet.