Menurut laporan Sensor Tower, lembaga riset aplikasi digital yang bermarkas di Amerika Serikat, pendapatan Google Play dan Apple App Store menurun pada kuartal III 2022.
Sebelumnya, pada kuartal III 2021 Google Play meraup pendapatan dari mobile apps dan games sebesar US$11,5 miliar. Kemudian pada kuartal III 2022 nilainya turun 9,6% (year-on-year/yoy) menjadi US$10,4 miliar.
Hal serupa dialami Apple App Store. Pada kuartal III 2021 mereka berhasil meraup pendapatan dari mobile apps dan games sebesar US$21,7 miliar. Kemudian pada kuartal III tahun ini nilainya turun 2,3% (year-on-year/yoy) menjadi US$21,2 miliar.
"Tekanan terjadi karena hambatan ekonomi dan perubahan kebijakan privasi. Tantangan ini tampaknya akan terus berlanjut sampai akhir tahun," prediksi Sensor Tower dalam laporannya.
Sensor Tower juga melaporkan, pada kuartal III 2022 secara umum TikTok menjadi aplikasi non-game yang paling banyak menyumbang pendapatan bagi Google Play dan Apple App Store.
"Pengeluaran konsumen TikTok mencapai US$914,4 juta pada kuartal III 2022," jelas Sensor Tower.
Setelah TikTok, aplikasi non-game yang menghasilkan pendapatan terbesar bagi Google Play dan Apple App Store adalah YouTube, Google One, Tinder, Disney+, Piccoma, HBO Max, WeTV, iQIYI, dan Line Manga.
Sedangkan untuk kategori game, aplikasi yang menyumbang pendapatan terbesar adalah Honor of Kings, PUBG Mobile, Genshin Impact, Candy Crush Saga, Roblox, Coin Master, Fate/Grand Order, Uma Musume Pretty Derby, Diablo Immortal, dan Pokemon Go.
"Pengeluaran konsumen Honor of Kings menjadi nomor satu, yakni mencapai sekitar US$639,3 juta. Di urutan kedua ada PUBG Mobile dengan US$450,6 juta dan Genshin Impact US$369,7 juta," lapor Sensor Tower.
(Baca: 10 Aplikasi Hiburan Terpopuler di Dunia pada 2021, Netflix Teratas)