Laju teknologi kian cepat sehingga mengubah konten pekerjaan dan cara manusia bekerja. Maka, penting untuk memahami teknologi yang bakal berdampak pada pasar tenaga kerja dan menentukan arah pekerjaan setiap orang.
Premis itu disampaikan oleh Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum). Ini sekaligus mendorong WE Forum untuk meneliti dan 'meramal' subsektor teknologi yang bakal laris dan diadopsi perusahaan-perusahaan dunia setidaknya dalam lima tahun ke depan.
Penelitian bertajuk The Future of Jobs Report 2023 menunjukkan, platform digital dan aplikasi diprediksi bakal laris dan terus diadopsi hingga 2027 mendatang. Subsektor ini bakal diadopsi oleh 86% responden kalangan profesional atau perwakilan perusahaan.
WE Forum menyebut, ini karena tingginya dampak perdagangan digital di dunia.
"Bahkan e-commerce juga cenderung diadopsi oleh 75,3% perusahaan," tulis WE Forum dalam laporannya.
Kedua adalah teknologi pendidikan dan pengembangan tenaga kerja, yang dipilih 80,9% responden. Ketiga, analisis big-data yang dipilih 80% responden.
Keempat, perangkat koneksi dan internet yang dipilih 76,8% responden. Sementara kelima, cloud computing yang dipilih 76,6% responden.
Sementara subsektor teknologi yang paling minim bakal diadopsi, meski masih dengan persentase yang cukup besar, adalah kendaraan listrik dan robot, masing-masing dipilih 51,5% dan 51,3% responden.
Sampel survei ini melalui kurasi yang panjang, sehingga peneliti menetapkan 27 kelompok industri dan 46 negara.
Perusahaan yang dipilih sebagai responden adalah perusahaan berskala multinasional dan nasional terbesar dan signifikan, baik dari segi pendapatan atau jumlah karyawan. Ambang batas ditetapkan pada perusahaan dengan minimal 100 karyawan.
Data dikoleksi dan diolah dari November 2022-Februari 2023.
Berikut subsektor teknologi yang bakal diadopsi perusahaan sepanjang 2022-2027:
- Platform digital dan aplikasi 86,4% responden
- Teknologi pendidikan dan pengembangan tenaga kerja 80,9%
- Analisis big-data 80%
- Perangkat koneksi dan internet 76,8%
- Cloud computing 76,6%
- Enkripsi dan keamanan siber 75,6%
- E-commerce dan perdagangan digital 75,3%
- Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) 74,9%
- Teknologi pengelolaan lingkungan 64,6%
- Teknologi mitigasi perubahan iklim 62,8%
- Pemrosesan teks, gambar, dan suara 61,8%
- Augmented and virtual reality (AR/VR) 59,1
- Penyimpanan dan pembangkitan daya 52,1%
- Kendaraan listrik dan otonom 51,5%
- Robot 51,3%
(Baca juga: Tren Penggunaan AI dalam Bisnis, Mayoritas untuk Kegiatan Operasional)