Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan, masih banyak desa di Indonesia yang memiliki blank spot atau tidak terjamah internet.
Hal ini ia sampaikan dalam acara Debat Pilpres 2024 seri kelima bertema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2/2024).
Pernyataan Ganjar dilontarkan untuk merespons ucapan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, yang menilai bahwa orang yang pilih internet gratis otaknya lambat. Menurutnya pernyataan itu sadis, lantaran masih banyak wilayah di Indonesia yang belum terjamah internet.
“Ada kurang lebih 12 ribu desa yang masih blank spot, padahal kita ingin mendigitalisasi banyak hal untuk memberikan fasilitas, ya pendidikan, ya kesehatan,” kata Ganjar dalam sesi tanya-jawab debat.
Pernyataan Ganjar belum sesuai dengan temuan Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan data BPS pada 2021 ada 5.098 desa/kelurahan Indonesia yang tidak memiliki menara Base Transceiver Station (BTS) sekaligus tidak ada sinyal telepon seluler.
Jumlahnya turun 9,8% dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), yang terdapat 5.657 wilayah tanpa sinyal telepon seluler.
Menurut demografinya, Papua jadi wilayah dengan blank spot terbanyak di Tanah Air, yakni sebanyak 3.079 desa/kelurahan dalam periode tersebut.
Sementara, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat masing-masing hanya memiliki satu desa/kelurahan yang tidak terkena sinyal seluler pada 2021.
Di sisi lain, data BPS menunjukkan tidak ada desa/kelurahan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan D.I Yogyakarta yang memiliki blank spot.
(Baca juga: Cek Data: Anies Sebut 171 Kecamatan di 8 Provinsi Belum Punya Puskesmas, Benarkah?)