Induk Facebook, Meta Platforms Inc, dikabarkan bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal lagi. Padahal, perusahaan teknologi raksasa ini baru saja memecat 11 ribu pegawainya atau 13% dari total pekerjanya pada November 2022 lalu.
“Induk Facebook menunda penyelesaian anggaran beberapa tim karena mempersiapkan putaran baru PHK,” kata dua karyawan Meta kepada Financial Times dikutip Katadata dari Reuters, Minggu (12/2).
Dari pengakuan kedua karyawan tersebut, Meta belum mengumumkan atau memberi kejelasan tentang anggaran dan jumlah pegawai ke depan.
Meta Platforms yang menaungi beberapa media sosial besar seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, Messenger, dan Oculus, tampaknya sedang goyah. Bagaimana laba bersih atau earning startup ini selama enam tahun terakhir?
Companies Market Cap membeberkan perjalanan laba perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg tersebut. Pada 2017, labanya bisa menyentuh US$20,59 miliar. Berikutnya pada 2018, meningkat hingga US$25,37 miliar.
Sayangnya, pada 2019 perusahaan ini sempat mengalami penurunan laba dengan capaian US$24,83 miliar. Pada 2020, Facebook dkk justru naik cukup signifikan hingga menyumbang laba sebesar US$32,67 miliar. Sedangkan di 2021, Meta masih mengalami kenaikan laba hingga menyentuh US$46,75 miliar.
Laba yang anjlok justru terjadi sepanjang 2022 dengan capaian US$28,94 miliar. Namun angka ini hasil perhitungan selama 12 bulan (TTM) bukan acuan tahunan (year-on-year/yoy). Companies Market Cap menyebut, persentase merosotnya bisa mencapai -38%.
Sebagai catatan, laba bersih yang tercantum tidak dijelaskan pengenaan pajaknya (setelah atau sebelum pajak). Berikut capaian laba bersih Meta Platforms Inc dari Companies Market Cap:
- 2017 US$20,59 miliar
- 2018 US$25,37 miliar
- 2019 US$24,83 miliar
- 2020 US$32,67 miliar
- 2021 US$46,75 miliar
- 2022 US$28,94 miliar
(Baca juga: Pendapatan Induk Facebook Merosot 4% pada Kuartal III-2022, Karena Metaverse?)