Pemasaran produk lewat pemengaruh media sosial atau influencer marketing berkontribusi signifikan terhadap penjualan e-commerce di Asia Tenggara.
Hal ini dinyatakan Cube Asia, perusahaan riset pasar yang berkantor pusat di Thailand.
(Baca: 82% Konsumen ASEAN Beli Produk Rekomendasi Influencer)
Menurut proyeksi Cube Asia, net merchandise value (NMV) atau nilai total penjualan neto e-commerce di 6 negara pasar utama Asia Tenggara bisa mencapai US$149 miliar pada 2024.
Sekitar US$15 miliar atau 10% di antaranya berasal dari aktivitas pemasaran yang terkait langsung dengan influencer.
Nilai kontribusi influencer itu merupakan estimasi minimal, belum termasuk dampak tidak langsung yang dihasilkan, seperti brand awareness, amplifikasi pemasaran, loyalitas pelanggan, dan sebagainya.
"Influencer merupakan pendorong penjualan yang signifikan bagi e-commerce di Asia Tenggara," kata Cube Asia dalam laporan E-Commerce Influencer Marketing in Southeast Asia 2024.
Cube Asia memperoleh data ini dari hasil survei terhadap perusahaan e-commerce dan perusahaan pemegang merek, disertai dengan riset data sekunder.
Nilai penjualan neto atau NMV yang tercatat di sini adalah nilai seluruh barang dagangan yang terjual melalui aplikasi e-commerce, tidak termasuk transaksi yang dibatalkan.
Risetnya dilakukan di 6 negara pasar utama e-commerce Asia Tenggara, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Indonesia.
(Baca: Mayoritas Warganet ASEAN Ikuti Akun Medsos Influencer)